Kopi sudah
menjadi bagian dari kehidupan kita. Kopi menemani kita dalam beraktivitas
sehari-hari. Entah menjadi teman pagi hari setelah bangun tidur, atau entertain
klien sambil ngobrol soal bisnis, menemani kita dalam bekerja, atau sekedar
untuk bersenang-senang.
Sajian kopi juga
sangat bervariasi, dari mulai kopi tubruk pahit sampai dengan sajian kopi
dengan resep yang sangat modern.
Pada saat
menikmati sajian kopi, pernahkah terlintas dalam benak kita, bahwa minuman ini
sudah sangat sangat tua, beratus lipat dari umur kita?
Sejarah
berawal dari sebuah tempat di daerah Ethiophia sekitar tahun 800 SM, di mana
saat itu di Benua Afrika, terutama Ethiopia, orang mengkonsumsi biji kopi
dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk kebutuhan nutrisinya. Penemuan
kopi sendiri dilakukan secara tak sengaja oleh seorang gembala kambing yang
bernama Kaldi. Dia memperhatikan bahwa kambing-kambing gembalaannya tetap
terjaga pada malam hari, setelah memakan biji sejenis beri-berian, dan
kambing-kambing tersebut melompat-lompat setiap kali memakan biji-bijian yang
kelak dinamakan kopi tersebut.
Dari
hasil pengamatan itu, dia mencoba bereksperimen. Dia mengkonsumsi biji
beri-berian tersebut, dengan cara direbus dengan air mendidih. Hasilnya?
Badannya menjadi segar! Dari situ, lantas dia menceritakan pengalamannya kepada
orang-orang di sekitarnya, dan menjadi kebiasaan di daerahnya. Kebiasaan
tersebut akhirnya berkembang dan menyebar di berbagai Negara Afrika, dengan
penyajian yang masih sangat sederhana.
Pada
abad ke 11, kopi sudah berkembang ke daerah Arab. Bangsa Arab yang mempunyai
peradaban lebih maju, tidak hanya memasak biji kopi, tapi juga merebusnya untuk
diambil sarinya. Saat itu, kopi menjadi minuman utama Negara-negara muslim.
Karena disamping berkasiat menyegarkan badan, juga sebagai pengganti alcohol /
khamar yang memang dilarang untuk muslim.
Pada
abad 15, kopi sudah menyebar ke daerah Turki, Mesir, Suriah dan Persia. Pertama
kali masuk, kopi kurang diterima dengan baik, dan dilarang oleh pengadilan
agama di Mekkah karena efek yang ditimbulkan. Tetapi larangan tersebut
dibatalkan, sejak Sultan Selim I (Sultan Ottoman Turki), membuat fatwa bahwa
konsumsi kopi diperbolehkan. Kopi juga mula-mula dilarang oleh Gereja Orthodox
Ethiopia sebelum abad 18. Selanjutnya, kopi mulai menyebar ke daratan Eropa dan
dunia mulai abad ke 17.
Di
Indonesia sendiri, kopi dibawa pertama kali ke pulau Jawa pada tahun 1690 oleh
pemerintah colonial Belanda. Di sini, Belanda membuka perkebunan kopi, yang
hasilnya dijual ke Eropa. Hasilnya sangat sukses, dan Belanda menjadikan kota
Amsterdam sebagai pusat perdagangan kopi se-Eropa sampai bada abad 18. Pada
masa-masa tersebut, sudah mulai banyak kedai kopi yang dibuka di Eropa, dimulai
dari Perancis dan Inggris.
Pada
pertangahan abad 19, sudah mulai ditemukan prototype mesin kopi ekspresso, dan
pada abad 20, mesin kopi ekspresso dan cappuccino modern telah diciptakan.
Panjang
juga ya, ceritanya J. Selamat menikmati kopi!