Senin, 28 April 2014

Berbagai Ulah Caleg Gagal

Yak, dua minggu yang lalu kita baru saja melalui sebuah event akbar Pemilihan Legislatif! Quick count sementara hasilnyapun sudah bisa kita simak di sejumlah media. Perolehan suara parpol peserta Pileg tentu saja sangat menentukan nasib caleg-calegnya. Caleg-caleg yang lolos Pileg sudah bisa bernafas lega, lantaran usahanya membuahkan hasil, sedangkan para caleg yang gagal? Bagaimana nasib mereka? Sudah menjadi rahasia umum, bahwa hampir semua caleg telah mengeluarkan biaya yang sangat besar demi mencapai tujuan mereka menjadi anggota legislatif. Ada yang sampai menjual tanah, rumah, mobil dan sebagainya. Bagi caleg yang tidak siap gagal, contohnya ya seperti tertulis dibawah ini ...

1. Seorang ayah dari caleg Partai Demokrat, sebut saja RH, mengamuk dan memblokir jalan di suatu daerah di Serang, Banten, lantaran perolehan suara anaknya jeblok dan sangat tidak sesuai dengan harapan. Pemblokiran jalan tersebut membuat dua kampung terisolir! Tak hanya itu, RH juga menganiaya dua warga hingga mengalami luka.

2. Tim sukses seorang caleg partai besar (PD), meminta kembali kompor gas yang telah dibagikan tiga hari sebelum pileg ke warga di suatu daerah di Sulawesi Selatan, lantaran calegnya yg berinisial AFS gagal memperoleh kursi DPRD.

3. Mode pemblokiran sebagai pelampiasan jebloknya perolehan suara di Pileg juga terjadi di Nusa Penida. Caleg yg berinisial IKR tersebut memblokir akses jalan warga di sekitar, karena kecewa merasa tidak didukung oleh masyarakat sekitar.

4. MT, seorang caleg PKS dari Sampang, Jatim, mengambil kotak suara di TPS dengan paksa dan membawanya ke rumahnya karena merasa kecewa perolehan suaranya sangat minim. Bersama temannya.

5. Kali ini dari partai Hanura. Salah seorang calegnya dari Tulungagung, Haji MH, sangat marah begitu mengetahui hanya 29 orang yang memilih namanya. Saking marahnya, doi menarik kembali bantuan material sumbangannya untuk membangun mushola di kampungnya.

6. Seorang caleg PAN dari Nabire, Papua, berinisial APY, sangat stress begitu mengetahui bahwa warga setempat tidak memilih doi. Padahal, dia sudah terlanjur memberikan tanahnya untuk pembangunan perumahan! Bersama para pendukungnya, diapun nekad menutup jalan masuk perumahan Satpol PP dengan balok kayu!

7. Dari kecamatan Tebingtinggi, Empatlawang, Sumatera Selatan, seorang caleg gagal nekad menyuruh tim suksesnya untuk memotong pipa induk yang mengalirkan air bersih ke tiga desa sekitarnya. Akibatnya? Ketiga desa tersebut mengalami krisis air bersih karena belasan titik bak penampungan air di pemukiman penduduk kering! Teganya ...

8. Yang ini caleg gagal dari Prabumulih, berinisial SM. Caleg tersebut meminta timses-nya untuk mengembalikan uang "wani pira" yang telah dia berikan sebelum Pileg. Caleg tersebut telah memberikan uang Rp. 130 juta kepada timses-nya untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat untuk menarik simpati. Bahkan, caleg tersebut mengancam akan membunuh dua orang anggota timsesnya bila uang tersebut tak kembali. Nekad ya?


Sungguh miris memang melihat perilaku mereka. Mungkin mereka memang tidak siap menjadi wakil rakyat dan membela kepentingan rakyat .. mungkin juga mereka hanya mengejar kedudukan, mungkin juga kaderisasi parpol-parpol peserta pileg tidak berhasil, sehingga banyak non kader partai yang mengajukan diri menjadi caleg?