Rabu, 11 Juni 2014

Menengok Debat Capres Cawapres 2014


Sepertinya acara Debat Capres Cawapres 9 Juni lalu sangat menyedot perhatian masyarakat Indonesia di dalam dan luar negeri.Melihat banyaknya komentar di medsos, saya jadi pengen ikut komentar juga euy!

Komentar santai aja ... waktu saya melihat kandidat No. Urut 2 masuk Balai Sarbini, mereka mengenakan pakaian yang kompak. Tampil klimis dengan Jas hitam, kemeja putih dan dasi merah. Wah, keren nih .. rupanya pasangan ini sangat menyadari bahwa acara ini adalah acara formal yang super penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengetahui "isi" penerus pimpinan bangsa ini, sehingga urusan "chasing" juga menjadi perhatian. Saya cukup respek dengan gaya berbusana Capres Cawapres No. Urut 2 ini.

Untuk urusan "chasing", pasangan kandidat No. Urut 1 cukup konsisten dengan busana waktu kampanye, yaitu kemeja lengan panjang warna putih, dengan lambang gambar garuda merah di dada kanan, celana panjang warna krem dan tak lupa peci berwarna hitam.

Untuk jalannya debat sendiri sih, menurut saya, masih biasa-biasa saja, normal (agak kurang greget sih sebenarnya), walaupun ada sedikit "serangan" soal HAM kepada Capres#1, namun saya pikir masih wajar-wajar saja. Saya hanya ingin sedikit berkomentar mengenai karakter dua calon pemimpin bangsa ini.

Capres#2 lebih banyak mengutarakan masalah prestasi yang telah dicapainya, terutama pada saat menjabat walikota maupun gubernur. Juga secara tidak langsung beliau mengganggap diri (membanggakan diri) sebagai putra terbaik, karena justru beliaulah yang dicalonkan sebagai capres, bukan Ketum Partainya #SindirCapresNo1. Pada saat sesi penutup, beliau juga sampai harus bilang didukung keluarga, terutama istri bla..bla..bla #SindirCapresNo1.

Capres#1, menurut saya dalam penyampaian jawaban ataupun pertanyaan masih sangat wajar, meskipun ada beberapa saat agak "terpancing" mengenai pertanyaan Cawapres#2 soal HAM, akan tetapi bisa cool down lagi. Untuk #SindirCapresNo2 juga tidak ada, di mata saya, beliau bersikap humble, walaupun sebenarnya beliau bisa saja melempar "bola panas" ke Capres#2. Beliau juga tak sungkan-sungkan meng-affirmasi kalau setuju dengan pendapat pasangan lawannya.

Bagi saya pribadi, yg hanya seorang nenek-nenek yg hobi "nginang" daun sirih dan gambir, kedua pasangan Capres Cawapres tersebut adalah para putra terbaik bangsa, yang berkesempatan untuk menjadi calon pemimpin negeri ini. Pemimpin / negarawan yang baik adalah orang-orang yang bisa menghargai lawan maupun kawan .. karena mereka(lawan dan kawan) dan juga rakyatlah yang akhirnya bisa menilai, apakah pemimpin tersebut benar-benar yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar